Saturday, June 2, 2012

ART #4

Bagi yang sudah memiliki anak tentunya akan senang menemani anak-anaknya bermain sambil belajar. Bisa bermain sambil belajar bernyanyi, atau membaca, ataupun berhitung. Pastinya kegiatan bermain itu pun jadi lebih bermakna bagi anak-anak. Namun bagaimana bila anak-anak itu bukanlah anak biasa, melainkan seorang anak yang sudah berumur 35 tahun? Apa jadinya ketika anda dihadapkan untuk mengajar seorang anak berumur 35 tahun yang bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik? Itu lah yang saya hadapi dengan ART saya sejak tahun 2009.

Pertama kali ia bekerja di rumah saya, saya tidak pernah tahu bahwa ia tak pandai membaca dan menulis. Saya hanya tahu ia bersekolah sampai kelas 4 SD. Dalam pikiran saya, anak kelas 4 SD sudah seharusnya pandai membaca dan menulis walaupun belum rapi tulisannya, namun seharusnya diusianya yang diatas 30 tahun itu ia sudah pandai membaca dan menulis. Ternyata semua perkiraan saya itu salah besar, karena si ART ini masih belum bisa membaca dan menulis dengan baik, lancar dan cepat.

Singkat cerita akhirnya saya pun mengajarinya membaca dan menulis. Perlahan-lahan saya minta ia setiap hari membaca artikel di koran. Ia tak perlu mengerti isinya, yang penting ia lancar membaca dan saya mengharapkan lama kelamaan ia bisa membaca dengan cepat supaya ketika menonton televisi dengan teks dibawahnya ia bisa membacanya dengan cepat dan mengerti apa yang diceritakan.

Kegemaran membaca seakan ingin saya tularkan padanya. Tumpukan buku di lemari dan laci kamar tidur saya seakan menjadi virus baginya. Ia yang sering melihat saya menenteng buku untuk dibaca sebelum tidur pun belajar meniru kebiasaan saya itu. Sering saya lihat ia merebahkan dirinya di lantai bertemankan koran. Tertidur kelelahan karena terlalu banyak membaca tulisan di koran. Terkadang terdengar suara pelan keluar dari mulut yang berkomat-kamit membaca surat kabar itu.

Perlahan-lahan saya temukan ia sudah lumayan pandai membaca walaupun masih belum bisa membaca dengan cepat, dan sesekali ia masih bertanya bagaimana membaca kata yang berakhiran huruf "y", "d" dan "b", atau ketika ada kata yang disisipkan huruf "x" dan "q". Saya juga belum menemukan cara bagaimana agar ia bisa membaca teks di televisi karena teks yang muncul terlalu cepat baginya untuk dibaca dan dimengerti, sering ia berkata tak masalah baginya tak bisa membaca yang penting tontonan itu bisa menghiburnya.

Saya selalu menekankan padanya untuk belajar membaca supaya ketika ada surat-surat yang dikirimkan ke rumah bisa diterima dengan baik dan orang-orang jahil tak kan mudah mengelabuinya dengan surat-surat bohong. Semoga saja usaha yang saya lakukan selama 3 tahun ini tidak sia-sia, sehingga jika ia tidak membantu saya lagi kemampuan membaca tersebut bisa membantunya dikemudian hari.

Salam membaca :)